
Kisah Tragis Wander dalam Shadow of the Colossus Analisis
Tidak semua video game Shadow of the Colossus memberikan akhir yang bahagia. Ada beberapa yang justru menyajikan kisah menyedihkan yang penuh dengan makna dan konsekuensi, yang tetap teringat dalam benak para pemainnya. Perjalanan Wander adalah salah satu kisah yang paling tragis dalam dunia game, bukan hanya karena nasib yang ia hadapi, tetapi juga karena pilihan yang ia buat membawa konsekuensi yang tidak bisa dihindari.
Apa yang dimulai sebagai sebuah perjalanan penuh harapan, berubah menjadi kisah kehilangan, pengorbanan, dan takdir yang kelam. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap makna di balik perjalanan Wander dan mengapa kisahnya menjadi salah satu yang paling dikenang dalam dunia video game.
1. Awal Mula: Perjalanan Demi Cinta atau Obsesi?
Sejak awal permainan, kita diperkenalkan pada Wander, seorang pemuda yang membawa tubuh Mono ke tanah terlarang. Mono telah meninggal karena alasan yang tidak dijelaskan dengan jelas, tetapi Wander percaya bahwa ia dapat membangkitkannya kembali.
Untuk mencapai tujuannya, ia meminta bantuan Dormin, entitas misterius yang dikatakan memiliki kekuatan untuk menghidupkan kembali orang mati. Namun, Dormin memberikan syarat yang mengerikan: Wander harus mengalahkan 16 Colossi yang tersebar di tanah terlarang.
Apakah Wander Seorang Pahlawan atau Sekadar Korban?
- Dari sudut pandang emosional, ia hanyalah seorang pemuda yang ingin menyelamatkan orang yang ia cintai.
- Dari sudut pandang moralitas, tindakannya bisa dianggap egois karena ia tidak memahami konsekuensi dari perbuatannya.
- Ia mengorbankan segalanya tanpa berpikir panjang, tanpa mempertanyakan apakah tindakannya benar atau tidak.
Sejak awal, perjalanannya terasa seperti sebuah kesalahan yang tidak bisa diperbaiki.
2. Dunia yang Kosong: Simbol dari Keterasingan
Salah satu hal yang paling mencolok dalam game ini adalah dunianya yang luas, tetapi kosong.
Apa Makna dari Dunia yang Sepi Ini?
- Menunjukkan bahwa tanah ini mungkin pernah dihuni, tetapi telah ditinggalkan atau dihancurkan.
- Melambangkan isolasi Wander, yang melakukan perjalanan ini seorang diri tanpa dukungan siapa pun.
- Menggambarkan bahwa dunia ini sudah hancur akibat perbuatan masa lalu, dan Wander hanya mengulang kesalahan yang sama.
Kesepian dunia ini menciptakan atmosfer yang tidak hanya indah tetapi juga menyedihkan, seolah-olah Wander berjalan menuju takdir yang sudah ditentukan sejak awal.
3. Colossi: Musuh atau Korban?
Saat pertama kali diperkenalkan, Colossi tampak sebagai raksasa besar yang harus dikalahkan untuk menyelamatkan Mono. Namun, semakin lama perjalanan berlangsung, makna dari pertempuran ini mulai berubah.
Apakah Colossi adalah Makhluk Jahat?
- Tidak ada satu pun Colossus yang menyerang Wander tanpa alasan.
- Setelah mengalahkan setiap Colossus, dunia terasa semakin gelap, dan Wander tampak semakin melemah.
- Banyak teori yang menyebutkan bahwa Colossi adalah segel yang menjaga keseimbangan dunia.
Jika teori ini benar, maka Wander bukanlah seorang penyelamat, tetapi seseorang yang membuka kembali kekuatan yang seharusnya tetap tersegel.
4. Dormin: Dewa atau Iblis?
Dormin adalah makhluk misterius yang menjanjikan kekuatan besar kepada Wander. Namun, sejak awal, terasa ada sesuatu yang janggal dalam perjanjiannya.
Fakta Tentang Dormin:
- Dormin adalah entitas yang pernah disegel oleh para pendeta karena dianggap terlalu berbahaya.
- Setiap kali Wander membunuh Colossus, Dormin mendapatkan kembali sebagian kekuatannya.
- Saat semua Colossi dikalahkan, Dormin akhirnya mengambil alih tubuh Wander dan kembali ke bentuk aslinya.
Ini menunjukkan bahwa Dormin hanya memanfaatkan keputusasaan Wander sebagai alat untuk membebaskan dirinya sendiri.
5. Perubahan Wander: Harga dari Setiap Pengorbanan
Setiap kali Wander mengalahkan Colossus, ia tidak menjadi lebih kuat, tetapi justru semakin terlihat lemah dan berubah.
Perubahan Fisik Wander yang Menggambarkan Kejatuhannya:
- Kulitnya semakin pucat dan matanya semakin gelap.
- Ia mulai kehilangan emosinya dan tampak semakin tidak manusiawi.
- Setelah Colossus terakhir dikalahkan, ia kehilangan kendali atas tubuhnya.
Perubahan Wander bukan hanya dampak dari kekuatan Dormin, tetapi juga simbol dari pengorbanan yang akhirnya menghancurkan dirinya sendiri.
6. Akhir yang Tragis: Apakah Semua Ini Sia-Sia?
Setelah semua Colossi dikalahkan, Dormin akhirnya bebas dan mengambil alih tubuh Wander. Namun, para pendeta yang datang ke kuil berhasil menyegel kembali Dormin, yang sekaligus juga mengorbankan Wander.
Namun, yang mengejutkan adalah Mono akhirnya hidup kembali.
Tetapi, apakah ini benar-benar akhir yang bahagia?
- Mono kembali hidup, tetapi Wander tidak ada untuk menemuinya.
- Bayi bertanduk yang muncul di akhir permainan diyakini sebagai reinkarnasi Wander.
- Mono menemukan bayi itu, tetapi tidak ada petunjuk tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Akhir dari game Shadow of the Colossus meninggalkan banyak pertanyaan terbuka, tetapi satu hal yang pasti: Wander telah kehilangan segalanya demi orang yang ia cintai.
7. Makna Filosofis di Balik Tragedi Wander
Game Shadow of the Colossus bukan sekadar kisah petualangan biasa, tetapi juga sebuah refleksi tentang kehidupan, pengorbanan, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Pelajaran yang Bisa Diambil:
- Tidak semua perjuangan akan membawa hasil yang diharapkan.
- Obsesi terhadap sesuatu yang telah hilang bisa menghancurkan kita.
- Setiap keputusan memiliki harga, dan terkadang harganya lebih besar dari yang kita bayangkan.
Kisah Shadow of the Colossus mengajarkan bahwa terkadang, menerima kenyataan lebih baik daripada mencoba mengubahnya dengan cara yang berisiko.
Baca juga : Sejarah Mistis Kamera Obscura dalam Fatal Frame Kunci Bertahan
Kesimpulan: Sebuah Tragedi yang Tak Akan Terlupakan
Dari awal hingga akhir, perjalanan Wander bukanlah kisah kepahlawanan yang sempurna, tetapi kisah tentang pengorbanan yang pada akhirnya membawa kehancuran.
Bagi yang ingin menjelajahi lebih banyak kisah epik lainnya, Anda bisa mengunjungi hokijp168 untuk mendapatkan pengalaman menarik lainnya.